Ya Allah, Maafkan Rasa Iriku Ini

Pagi ini, Jum'at 13 Juni. Saat aku membuka aplikasi facebook, di beranda kulihat foto anak gadis kembar dari seorang rekan kerjaku. Captionnya tentang hari pertama kedua anak itu masuk sekolah.

Kemudian, saat aku mencek whatsapp, di status salah seorang rekan kerja memajang goto anak gadisnya yang sedang mengikuti masa orientasi sekolah di SD. 

Melihat kedua hal itu, jujur hamba merasa sangat iri ya Allah. Iri karena anak hamba Asyifa tidak bisa mengalami kedua hal itu lagi karena dia sudah kembali ke pangkuan Engkau. Air mataku terus menetes ya Allah. Maafkan aku, kumohon maafkan aku. 

Seharusnya Asyifa juga bersekolah tahun ajaran baru ini. Namun takdir berkehendak lain. Rasa sayang Allah terhadap Asyifa jauh lebih besar. Asyifa tidak perlu berjuang mengumpulkan pahala lagi karena dia sudah bisa masuk surga tanpa hisab. Insya Allah di sana Asyifa lebih bahagia daripada di dunia ini.

Namun, aku di sini butuh bantuan Engkau ya Allah. Rasa iriku begitu besar terhadap para ibu yang masih memiliki anaknya lengkap. Maafkan keburukanku ini ya Allah. Aku merasa sangat berdosa karena rasa iri ini. 

Ya Allah, tolong aku. Berikanlah aku ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan untuk bisa menerima apa yang sudah menjadi takdirku ini. Serta bantulah aku menjadi lebih kuat dan bisa bersemangat dalam menjalani hidup ini meski tanpa anak gadisku, anak tersayangku, anak sulungku. Anak yang pertama kali memanggilku "bunda...". 

Salam dan sayang untukmu anakku, Asyifa cantik, wahai bidadari surganya Allah. Semoga kamu bahagia di sana ya nak. 

Bunda selalu mencintaimu. Insya Allah kelak kita bisa berkumpul kembali di surga Allah. Aamiin. Aamiin. Aamiin. 



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer