Ciuman Bibir dalam Berpacaran
Ciuman.... Hemm....,
kalau cium tangan orang tua sih sering, cium tangan guru juga sering, cium
tangan dosen, beberapa kali pernah lah....
Cium pipi teman
perempuan, juga lumayan pernah. Tapi kalau cium pipi teman laki-laki
alhamdulillah belum, apa lagi ciuman bibir, pasti haram donk....
Alhamdulillah bibirku
masih perawan, sengaja kujaga untuk suamiku kelak. Kalau Allah sudah
memperbolehkanku, baru aku berani mencoba.
Secara global, banyak
orang berkata ciuman ketika pacaran itu adalah hal yang wajar. Justru beberapa
teman lelakiku berkata “bukan pacaran namanya kalau tanpa ciuman bibir” atau “pacaran
kalau ciuman pipi doank, ahh mana berasa…”. Alhasil aku pun mengurungkan niatku
untuk berpacaran, karena aku takut terpaksa harus ciuman, hiks….
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah.
Dia telah menunjukkan jalan yang lurus kepadaku. Keputusanku untuk tidak
berpacaran dan tidak berciuman dengan lelaki yang bukan suamiku ternyata tepat
dan sesuai dengan ajaran agamaku tercinta, Islam, Rahmatan Lil ‘Alamin.
Dari segi religi
(dalam hal ini karena aku seorang muslim, maka aku menjelaskannya dari
pandangan Islam), ciuman bibir itu tidak dilarang jika dilakukan oleh sepasang
suami istri yang telah halal. Namun jika hal tersebut dilakukan oleh sepasang
lelaki dan perempuan yang belum menikah, berarti mereka belum halal atau
diperbolehkan melakukannya. Maka, tentu saja ciuman tersebut telah merusak
keperawanan imannya.
Sesungguhnya dalam Islam
itu tidak ada istilah pacaran. Pacaran itu adalah suatu kegiatan yang mendekati
zina, yaitu zina mata, zina tangan,
zina hati, zina kaki, zina mulut, dll. Kamu dapat berdalih bahwa bisa kok
terbebas dari zina-zina itu ketika pacaran. Tapi apa kalian bisa menjamin hal
itu??? Yakin…..???
Tatkala
adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta yang bergolak
dalam hati manusia pun menjadi tak terkontrol lagi. Akhirnya setan berhasil
menjerat para manusia dalam status yang dikenal dengan istilah “pacaran”. Allah
telah mengharamkan berbagai aktifitas yang dapat mengantarkan ke dalam
perzinaan. Sebagaimana firman Allah (QS. Al Isra’: 32) yang berbunyi “Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji
dan suatu jalan yang buruk. Pacaran merupakan salah satu pintu yang paling
lebar dan paling dekat dengan ruang perzinaan (Yuono, 2010).
Rasulullah
bersabda,
" Telah tertulis atas
anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak.
Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah
berkata, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati
adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal ini oleh farji (kelaminnya)
atau didustakannya." (HR. Bukhari & Muslim).
Kalaulah
kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak pintu yang
berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang telah memiliki
semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat berpacaran ia tidak
lepas dengan zina mata dengan bebas memandang? Bukankah saat berpacaran ia
senang bermanja-manja dengan melembutkan suara di hadapan pacarnya? Bukankah orang
yang berpacaran senantiasa memikirkan dan membayangkan keadaan pacarnya? Maka farjinya
pun akan segera mengikutinya. Akhirnya penyesalan tinggallah penyesalan. Waktu sampai
kapan pun tidak akan lah mempan dirayu agar bisa memutar ulang kembali ke waktu
lampau agar ia bisa memperbaiki kesalahan di masa lalu. Alhasil, kita meratapi
kesalahan sedangkan setan menikmati keberhasilan usahanya menjerumuskan manusia
(Yuono, 2010).
Jadi,
wahai para sahabatku, marilah kita jaga keperawanan kita, baik itu keperawanan
iman maupun keperawanan badan. Jagalah itu semua untuk menyenangkan Allah dan
suami kita kelak.
Pesanku
untuk sahabat-sahabat muslimahku di luar sana:
Wahai para wanita muslimah, hindarilah para
pengemban kegiatan dan propaganda modernisme yang memanfaatkan kaki tangan
mereka untuk merusak wanita muslimah dari kesucian dan kehormatan diri, dan
menjerumuskannya pada kekotoran dan kebejatan moral. Para musuh itu menggunakan
segala cara dan fasilitas yang ada untuk menyebarkan faham mereka. Peringatkan pada
saudari-saudarimu agar tidak terjerumus ke dalam jarring-jaring dan tipu daya
mereka (Aziz, 1992).
Referensi:
Aziz, Abdul. 1992. 50 Nasehat untuk Muslimah. Jakarta: Gema
Insani Press.
Yuono, S.I. 2010. Rayuan Setan dalam Pacaran.
Diakses 29 Mei 2012
Baca juga tulisanku yang berjudul "Virginitas"
Selasa, 29 Mei 2012. By Nana CL.
cukup bagus juga bahasan artikelnya, lanjutkan ...
BalasHapusTerima kasih.... ^_^
HapusYupz, semangat...
baguus.. mari sama2 slg mengingatkan =)
BalasHapusya sist, mari saling menjaga sesama saudari kita dgn cara saling mengingatkan ^_^
Hapussukses buat blog ini,nnt buat blog lagi ya lain kali \(^_^)/
BalasHapusto Anditha Juliannisa: thanks ya.... oce deh teman... hehhe ^_^
HapusAsslm
BalasHapusSaat ini hal ihwal pacaran ini dianggap sebagai hal yang lumrah di masyarakat dan malah dianggap "aneh" jika tidak melakukannya, dan hal yang anda bahas disini (a.k ciuman) ironisnya memang banyak terjadi
Dan d luar sana juga banyak yang "menghalalkan" Hal ini (pacaran ya bukan ciuman ^^) dengan memberi embel2 "Islami" lengkap dengan argumen-argunennya ^^a
Entah apakah yang mereka ucapkan benar atau tidak, wallahu'alam namun setidaknya kita senantiasa berusaha meengikuti perintah Allah dengan meenjauhi apa yang dilarangnya, termasuk apa yang membuat kita mendekati sesuatu yang dilarangnya
Syukron telah berbagi, sekalipun mungkin tulisan ini lebih ditujukan bagi perempuan, namun menjadi nasihat yang baik pula bagi saya sebagai laki2, karena kami juga sebagai laki2 juga perlu "menjaga diri" ^^
Wassalam
Waalaikumsalam
HapusSebelumnya saya mngucapkan terimakasih atas komentar dan kunjungannya.
Ya saya sependapat. Tidak hanya kaum perempuan, laki-laki pun wajib menjaga diri. Dengan demikian maka kita tidak menjadi orang yang sudah merugikan diri sendiri. Dengan menjaga diri, maka kita sudah menghargai apa yang sudah Allah titipkan pada kita dan juga menjaga kepercayaan Allah.
alhamdulillah terimah kasih ..jadi saya mngerti tntng itu
BalasHapussemoga bermanffat
Shella, sama-sama ya. moga bermanfaat
Hapuswah... sangat menyentuh kalau saya baca sampai habis hehehe, semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya. aminnn
BalasHapusaamiin, terimakasih atas kunjungannya
HapusBenar sekali, itu sangat dilarang oleh agama islam :)
BalasHapusiya benar. Terimakasih atas kunjungannya ya
HapusSaya sangat terkesan dengan tulisan ini, karena dalam islam tidak ada yang namanya pacaran, tapi ta'aruf
BalasHapusTerimakasih. iya, benar sekali.
Hapus