Akankah?
Waktu beres-beres rumah beberapa hari yang lalu, aku menemukan sebuah puisi yang kubuat saat masih SMA dulu. Ketika membacanya, ku sempat ragu apa benar ini tulisanku atau justru puisi yang kuambil dari sebuah buku karena jarang-jarang aku nulis puisi di luar tema cinta. Kemudian ku ingat-ingat, ternyata itu memang tulisanku. Aku membuatnya karena itu sebagai tugas Bahasa Indonesia.
Akankah?
Akankah, sepercik cahaya kan datang?
Ke negeri Indonesiaku
Menembus kegelapan yang telah mendalam
Menyoroti lumbung-lumbung perasaan
Akankah, ada setetes air jatuh dari surga?
Mengaliri sungai dan bumi yang kering
Menghapus dahaga akan kedamaian
Membasuh tangis karena penderitaan
Akankah, ada sebuah harapan?
Yang dapat memenuhi sebuah tuntutan
Keinginan, cita-cita, dan asa
Mencari sebuah ketenangan
Kini, ku hanya dapat menunggu
Sembari mencari cara untuk mengetuk hati kalian
Agar tak lagi saling bermusuhan
Agar tak lagi berbuat curang
Mari, bersama kita berjuang hilangkan bimbang
Hapus kengerian dari wajah negeri ini
Agar kita dapat hidup dengan riang
Karena Indonesia bisa tersenyum kembali
`·.¸.·´
by Nana CL (Bjm, 27 April 2010)
Akankah, sepercik cahaya kan datang?
Ke negeri Indonesiaku
Menembus kegelapan yang telah mendalam
Menyoroti lumbung-lumbung perasaan
Akankah, ada setetes air jatuh dari surga?
Mengaliri sungai dan bumi yang kering
Menghapus dahaga akan kedamaian
Membasuh tangis karena penderitaan
Akankah, ada sebuah harapan?
Yang dapat memenuhi sebuah tuntutan
Keinginan, cita-cita, dan asa
Mencari sebuah ketenangan
Kini, ku hanya dapat menunggu
Sembari mencari cara untuk mengetuk hati kalian
Agar tak lagi saling bermusuhan
Agar tak lagi berbuat curang
Mari, bersama kita berjuang hilangkan bimbang
Hapus kengerian dari wajah negeri ini
Agar kita dapat hidup dengan riang
Karena Indonesia bisa tersenyum kembali
`·.¸.·´
by Nana CL (Bjm, 27 April 2010)
good
BalasHapus