Kenangan Bersama sang Surya

Surya Pertamaku
          Jam dinding itu, setiap detiknya membuatku semakin gugup. Rasanya begitu terkejut, jantung ini berdegup dengan kencang. Aku sama sekali tidak menyangka kalau dia akan mengajak aku pergi ke luar. Dan terus terang saja ini pertama kalinya aku pergi bersama laki-laki.
          “Hai Na, kamu lagi apa?” suara ka Surya terdengar dari HP-ku. Aku pun menjawab “Cuma nyantai aja ka. Kenapa?”. “Temanin aku makan yuk…!” ajak ka Surya kemudian. “Sebenarnya aku sudah makan ka. Oke aku temenin kaka, tapi aku cuma minum ya…” aku pun menerima ajakannya.
Entahlah, aku tak tau bagaimana reaksi dia setelah bertemu denganku. Karena aku memang tidak tahu bagaimanakah sikap seorang laki-laki ketika berjalan dengan seorang wanita. Mudah-mudahan dia tidak il-feel padaku.
           Sepanjang bersamanya, sikap ka Surya terhadapku wajar-wajar saja. Dia bersikap benar-benar layaknya seorang laki-laki. Tutur katanya pun begitu santun. Terlebih dia begitu bertanggung jawab dengan mengantarkan aku pulang dan menungguku masuk ke rumah kostku sebelum dia pulang. Aku benar-benar diperlakukan manis malam itu. Aku sangat merasa senang.
           Tapi…….., jujur saja aku juga merasakan ketakutan. Sebuah rasa takut jika ternyata dia sama sekali tidak menyukaiku. Karena aku ini bukanlah seorang wanita yang penuh percaya diri. Aku pikir aku bukanlah tipe wanita yang disukai laki-laki. Aku bukan seorang wanita yang cantik. Dan karena itu lah, aku tak berani menghubungi dia setelah pertemuan ini. Aku takut dia akan menghindar dariku.
            Setelah beberapa hari, kami tak lagi saling bertukar pesan singkat. Tiba-tiba HP di kantong celanaku bergetar. Kurogoh dan kulihat di layar ada sebuah pesan untukku. Ya, itu adalah pesan dari ka Surya. Aku baca kata-kata yang ada di layar itu. Namun aku tak terlalu mengerti apa maksudnya. Ku pikir itu bukan sms yang dia tujukan untukku sehingga akupun membalas pesan itu dengan bertanya “emm, kaka salah kirim sms ya?” Pesan pun terkirim. Cukup lama aku menunggu balasan darinya. Setelah 15 menit lamanya akhirnya ada sms balasan darinya. Namun sungguh aku terkejut ketika isinya terselip ada sedikit rasa kesal padaku, “ini sms untuk kamu kok. Kamu nggak senang ya dapat sms dariku?” Jelas saja bukan seperti itu maksudku. Akupun segera meminta maaf padanya dan menjelaskan bahwa aku tak bermaksud begitu. Tapi……….., hingga saat ini aku tak mendapatkan balasan darinya. Aku tak tahu bagaimana kabar dia sekarang.

           Sampai sekarang aku tak tahu apa alasan sebenarnya sehingga dia bersikap seperti itu. Apakah dia benar-benar marah atau sengaja membuat alasan untuk bisa menjauhiku. Tapi biarlah, aku tak mungkin memaksakan seseorang untuk tetap berteman denganku. Jika dia ingin tetap di sini, syukur alhamdulillah. Jika dia ingin pergi dan menjauh dariku, maka pergilah. Semua orang bebas melangkahkan kaki sesuka hatinya. Ku tak akan memaksa, ku tak akan meminta. Terima kasih karena pernah singgah di hidupku. Selamat melanjutkan hidupmu dan aku pun juga akan melanjutkan hidupku.


Komentar

Postingan Populer